Materi Penyajian Makanan

MATERI PENYAJIAN MAKANAN

Definisi Penyajian Makanan
Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang/para tamu untuk disantap secara keseluruhan yang berisikan komposisi yang diatur dan telah disesuaikan dengan permainan warna yang disusun secara menarik agar dapat menambah nafsu makan.

Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari sanitasi dan hygiene makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis bukan saja dapat mengurangi selera makan seseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri.

Fungsi Penyajian Makanan
Penyajian makanan dalam suatu jamuan memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Memberi keindahan pada menu atau makanan yang akan disajikan, sebagai contoh : menu ikan bakar/goreng akan sangat indah bila disajikan dalam piring/piranti saji lainnya yang cocok bila dibandingkan dengan menu yang dibiarkan dalam alat memasak.
  2. Menambah selera makan keluarga/para tamu yang akan menyantap hidangan yang disajikan.
  3. Memberi informasi jenis makanan/menu yang dipesan sehingga keluarga/tamu tahu makanan yang menjadi menu pilihannya atau pavoritnya.
  4. Menghormati tamu/keluarga dengan menyajikan dan menyuguhkan makanan berarti kita sangat memperhatikan keberadaan  mereka agar mau menikmati sajian makanan yang disuguhkan.
  5. Menjadikan makanan yang kita masak menjadi lebih berarti dan lebih berkesan ketika kita sajikan dengan tepat kepada keluarga dan para tamu.
  6. Memberi kesan yang baik secara keseluruhan untuk makanan yang telah diolah dan sebagai bentuk penghargaan terhadap orang yang mengolah/memasaknya.

Alat Penyajian Makanan





1. Alat penyajian makanan tradisional


  • Wadah anyaman bamboo


Sesuai namanya , wadah anyaman bambu ini terbuat dari bambu yang dianyam sampai berbentuk seperti wadah dengan berbagai bentuk dan fungsinya masing-masing. Anyaman bambu berbentuk persegi sedang lebih sering disebut besek, dan biasa digunakan untuk wadah nasi selametan atau nasi berkat, nasi gudeg, atau wadah pembungkus oleh-oleh daerah seperti getuk goreng dan tahu aci khas Tegal. Ada juga wadah anyaman bambu berbentuk silinder tinggi yang biasa digunakan untuk wadah peuyeum khas Jawa Barat, bentuk bulat pipih untuk alas nasi kuning tumpeng, sampai anyaman bambu berbentuk seperti bakul nasi.

Kelebihan Kelebihan dari wadah anyaman bambu ini adalah mampu membuat makanan lebih tahan lama, karena celah udaranya hanya sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah wadah cepat rusak, rentan basah, dan menyerap air.

  • Wadah gerabah


Wadah gerabah adalah wadah tradisional yang terbuat dari tanah liat yang sudah dibakar agar kuat. Wadah gerabah ini memiliki banyak jenis seperti mangkuk, piring, kuali, cangkir, teko, dan kendi. Bentuk dari wadah gerabah biasanya cenderung bulat dan cekung. Kuali gerabah banyak digunakan untuk tempat memasak soto, sehingga sebutannya lebih populer dengan soto kwali. Atau digunakan untuk menaruh es dawet/cendol pada penjaja yang masih tradisional.

Kelebihan dari wadah gerabah ini adalah kuat dan tahan lama. Namun gampang lembap karena menyerap air, sehingga harus dijemur setelah dicuci hingga benar-benar kering.


  • Wadah enamel
Wadah enamel terbuat dari bahan kaleng berlapis enamel. Namun sekarang sudah banyak alat yang berbahan besi atau aluminium yang juga berlapis enamel. Bentuk dari wadah enamel ini sangat bervariasi. Dari mulai piring, mangkok, gelas, wadah nasi, sampai alat masak.

Wadah enamel memiliki kelebihan yaitu tahan lama. Warna dan motifnya pun cantik. Hanya saja wadah enamel ini rentan terkelupas dan berkarat jika tergores, sehingga zat kimia tanpa sadar bisa terbawa ke dalam makanan.


  • Wadah tempurung kelapa
Wadah dari tempurung kelapa ini berbentuk mangkok dan biasa digunakan untuk menyajikan makanan berkuah seperti soto, bakso, hingga minuman khas tradisional. Tak hanya itu, tempurung kelapa juga bisa dibuat menjadi sendok dan garpu yang cantik. Biasanya, tempurung kelapa yang digunakan untuk menyajikan makanan sudah diamplas dan diproses sedemikian rupa agar teksturnya lebih halus dan tidak tajam saat digunakan.

Kekurangan dari tempurung kelapa ini adalah mudah pecah jika terjatuh, jadi harus benar-benar diperhatikan penggunaannya.


  • Wadah daun pisang

Berbeda dengan wadah lainnya, fungsi daun pisang bias sebagai wadah, kemasan dan alas makanan. Daun pisang memiliki kelebihan yaitu murah, aman, wangi, dan bisa mempercantik tampilan makanan. Hanya saja daun pisang ini mudah sobek, jadi tidak bisa dipindah-pindah sembarangan.

Sebenarnya, masih ada daun lain yang digunakan untuk wadah, kemasan dan alas makan seperti daun jati, daun mangkok, daun kelapa, daun ganyong, daun bambu, daun pandan dan lain-lain tetapi daun-daun tersebut sulit ditemukan sehingga sering diganti dengan daun pisang.


2. Alat-alat penyajian makanan modern
a. China Ware
Yaitupecah belah yang terbuat dari keramik, porselin atau tembikar untuk keperluan operasi restoran. Barang pecah belah yang digunakan direstoran umumnya terbuat dari porselin, karena warna dan modelnya beraneka ragam.




  • Bread and Butter Plate .
Jenis piring yang fungsinya untuk menyajikan roti dan mentega.
  • Dessert Plate .
Jenis piring yang fungsinya untuk menyajikan hidangan pembuka ( appetizer )
hidangan penutup ( dessert ).
  • Dinner Plate.
Jenis piring yang fungsinya untuk menyajikan hidangan utama.
  • Soup Bowl.
Jenis mangkok yang gunanya untuk menyajikan hidangan soup kental
  • Egg Cup and Soucer.
Adalah mangkok dan piring kecil yang fungsinya untuk menyajikan hidangan
telur rebus.
  • Soup Cup and Soucer .
Adalah mangkok dan piring cawan yang fungsinya menyajikan segala hidangan
yang berjenis soup.
  • Coffee or Tea Cup And Soucer.
Adalah mangkok dan piring cawan yang gunanya untuk menyajikan minuman kopi
  • Cereal Dish .
Mangkok yang fungsinya menyajikan beberapa macam makanan misalnya sereal.
  • Ashtray / Asbak.
Fungsinya untuk menampung abu rokok dan harus ada disetiap meja.
  • Demi Tasse Cup and Soucer .
Mangkok dan piring cawan yang fungsinya khusus untuk menyajikan kopi expresso
dan demi tasse coffee.
  • Creamer .
Fungsinya untuk menyajikan cream sebagai peneman kopi.
  • Milk Pot .
Teko yang fungsinya untuk tempat penyajian susu atau air panas.
b. Glassware atau gelas.

                         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtuQMsr4Qi2ZIw1Vb-8eRXLI0TVcCV6pQgM0Bug_gTky2T9m_CJBcj7ws1KCzFcX3m62AYGO4EzHZwIwev6_jMy2XDP3XNNjk44g8C6m-slE1LyqZtzhOhwWA250JVV8OdMX-moblBXwI/s320/bar_glassware-chart.jpg 

Tidak kalah pentingnya dengan alat-alat lain yang biasanya dipergunakan di restoran.
Gelas juga digunakan diruang makan ( dinning room glass) dan di bar ( bar glass ).
Gelas dibuat dari bermacam-macam bahan, yaitu kaca kali, kaca kristal, plastik,
dan logam.berikut contoh peralatan glasware:


  • White Wine Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menikmati minuman anggur putih.
  •  Red Wine Glass.
Jenis gelas yang fungsinya untuuk menikmati minuman anggur merah.
  • Water Goblet .
Jenis gelas yang berfungsi menyajikan minuman air putih.
  • Cocktail Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menyajikan minuman jenis cocktail.
  • Beer Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menyajikan jenis minuman beer.
  • Highball Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menyajikan minuman jenis mix drink atau bisa juga
untuk menyajikan minuman jenis jus.
  • Collins Glass.
Adalah jenis gelas yang hampir sama fungsinya dengan highball glass yang
membedakannya adalah tinggi dan volume gelas yang berbeda.
  • Zombie Glass.
Adalah jenis gelas yang berfungsi untuk menyajikan minuman mix drink yang
khusus yang bernama zombie dan juga bisa digunakan untuk menyajikan minuman
long drink.
  •  Juice Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menyajikan minuman beraneka ragam jus.
  • Brandy Glass.
Jenis gelas yang berfungsi untuk menikmati minuman berjenis brandy.
         
c. Cutlery
Training Restoran: Jenis & Fungsi Peralatan Makan & Minum
                                                   

Cutlery ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan berbagai macam pisau (knife)
dan alat pemotong lainnya. Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom,
kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena tahan karat,
kuat dan mudah dibersihkan. 
  • Dinner knife :  pisau untuk menyantap hidangan utama
  • Dessert knife : pisau untuk menyantap hidangan pembuka atau penutup
  •  Steak knife :  pisau untuk menyantap hidangan steak
  • Fish knife : pisau untuk menyantap hidangan ikan
  • Butter knife :  pisau untuk mengoles mentega atau biasa disebut butterspreader
  • Cheese knife :  pisau untuk memotong dan makan keju
  • Cake knife :  pisau panjang untuk memotong kue
  • Fruit knife :  pisau untuk makan buah

d. Silver ware
yaitu semua peralatan yang terbuat dari perak. Salah satunya yaitu platter.
 Platter adalah piring lodor dengan berbagai ukuran yaitu small, medium dan large.
Mempunyai tiga bentuk, ada yang berbentuk lonjong (oval platter), bulat (round platter)
dan persegi panjang (rectangular platter).yang digunakan untuk membawa makanan.


Served On Silver Platter A Silver Plate On White Background Stock ...
Oval platter


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy8YhqtYM-3WUu12zN1SRoPgbZFCgmTZCNssUx7iBfuO0GU4-b5-5J6idpnszvEVjAlqhUwwDhJzYUMyql8TEjx7YqDtE3UHUaikOlJsWQd77gXpaKLbo_zOBVa8bryANCV9NSjtF3pdI/s320/url.jpg
Round platter

Rectangular Platter


  1. Jenis Penyajian Makanan
 Penyajian Makanan Indonesia
  1. Tradisional
  • Lesehan, adalah suatu budaya dalam hal menyajikan makanan sambil duduk di
tikar atau lantai. Makanan yang disajikan biasanya di atas meja pendek/rendah dengan menu
lengkap baik minuman ataupun makanan utama dan di nikmati secara bersama-sama.
Lesehan ini membuat suasana makan menjadi lebih santai, sehingga perasaan nyaman
dapat dinikmati oleh semua orang. Dalam budaya lesehan tata cara makan yang kaku
sering diabaikan sehingga suasananya tidak sekaku saat makan di meja makan yg
menggunakan cuterelies yang lengkap dan makanan yang telah disusun/diatur sebelumnya.
Budaya lesehan yang sangat terkenal di Indonesia adalah di daerah, hal ini yang menjadi
salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Alat yang biasanya digunakan pada saat makan di lesehan ini adalah piring makan,
mangkuk kecil untuk cuci tsngan, gelas minum, piring-piring penyajian untuk lauk pauk.
Contoh hidangan yang disajikan ialah : nasi timbel, ayam bakar atau goreng, sayur asam,
karedok, udang goreng, tempe penyet, ikan asin, aneka teh, aneka cingcau, cendol, es kelapa
muda, dengan pelengkap aneka kerupuk, aneka rujak, aneka sambal, aneka lalab.
  • Angkringan dapat ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia dari kota besar
hingga pedesaan. Angkringan pada dasarnya berasal dari Yogyakarta, sebuah warung makanan yang
menggunakan gerobak sebagai lapak untuk menggelar aneka makanan seperti nasi kucing, tahu,
tempe, jeroan, kepala ayam dan lain sebagainya.
Kelebihan angkringan adalah harganya murah dengan suasana yang akrab dengan
pengunjung lain, meski mungkin tidak saling kenal.
  • Menyajikan Makanan dengan Trik Piring Bersusun
Foto via Surabaya Food Foto via Surabaya Food
Makanan ditata dalam sebuah etalase kaca dengan cara menumpuknya hingga tinggi.
Tidak hanya itu cara penyajian pada pelanggan pun dilakukan dengan cara serupa, seorang
pelayan yang umumnya pria akan menyusun piring berisi aneka menu di tangannya hingga
membentuk gunungan makanan, barulah disajikan pada pelanggan. Ini menjadi suatu
atraksi tersendiri bagi mereka yang makan di rumah makan Padang.

  1. Modern
  1. Prasmanan/Buffet, merupakan tata cara makan yang disajikan secara berurutan
dan disajikan dalam meja besar dengan menu yang lengkap, mulai dari pembuka sampai penutup.
Di dalam prasmanan modern Indonesia ini biasanya antara meja penyajian dan tempat duduk
jaraknya agak jauh dan menu yang disajikan tidak sebanyak atau selengkap sajian internasional.
Contoh hidangan yang biasanya ada di buffet Indonesia adalah nasi, bistik daging, sambal goreng ati,
gurame pesmol, sup/tekwan (sup palembang), selada padang/gado-gado, dengan minuman es doger,
aneka buah, pudding. Khusus
  1. Rijsttafel ("rèisttafel") merupakan cara penyajian makanan ala raja-raja Nusantara
jaman dulu. Awalnya rijsttafel berkembang di kalangan budaya keluarga Jawa. Rijstaffel ala Jawa
merupakan cara penyajian makanan yang menyediakan semua lauk-pauk di atas meja. Namun ketika
Belanda berada di Indonesia selama 350 tahun, budaya ini dibawa ke negara tersebut dan ternyata
dapat berkembang lebih pesat di sana. Pada acara-acara khusus, hotel-hotel mewah menyajikan
rijsttafel dalam skala besar dengan cara mereka sendiri. Para pelayan hotel selalu datang secara
bergantian untuk melayani tamu dengan berbagai jenis makanan dan setiap hidangan berisi makanan
dari rasa yang berbeda.


  1. Suhu penyajian makanan
Makanan yang telah diolah sebaiknya segera dikonsumsi, apabila tidak segera dikonsumsi dan
hanya dibiarkan di suhu kamar, maka cemaran bakteri yang berasal dari wadah, lingkungan (debu,
lalat), tangan manusia, mulai berkembang berlipat ganda. Jenis makanan yang paling disukai oleh
mikroorganisme sehingga bakteri segera dapat berkembang biak dengan cepat adalah makanan
yang basah, dengan nilai pH netral, bergizi tinggi, khususnya bahan berprotein.
Beberapa makanan kuliner yang basah berkuah, sangat mudah rusak, seperti soto, nasi liwet, dan
lain-lain. Pertumbuhan bakteri lebih lambat pada jenis makanan ini, asam, kering, dengan kadar
gula yang tinggi.
Makanan yang disajikan tanpa dipanaskan atau dengan mencampur bahan masak dan bahan segar,
mikroorganisme yang berasal dari bahan segar akan mengkontaminasi seluruh masakan, dan
berkembang biak dengan cepat.
Makanan yang telah siap disajikan sesegera mungkin dihidangkan untuk dimakan, sehingga lebih
segar, nikmat dan aman. Agar makanan tetap aman saat dikonsumsi maka kaidah-kaidah sanitasi
dan higiene yang baik saat menyajikan makanan harus dipenuhi. Peralatan penyajian harus
memenuhi persyaratan kebersihannya, karyawan yang manangani masakan harus sehat dan bersih,
serta lingkungan juga dijaga kebersihannya.
Bakteri mampu tumbuh mulai dari suhu 4 °C sampai dengan 60 °C. Pada suhu rendah pertumbuhan
berlangsung lambat, dan semakin tinggi suhu nya pertumbuhan berangsur-angsur semakin cepat,
pada suhu sekitar 37-40 °C pertumbuhan sangat cepat sekali, sedang pada suhu yang semakin
tinggi, pertumbuhan akan mulai terhambat lagi, sampai akhirnya pada suhu sekitar 60 °C, bakteri
pada makanan tidak ada lagi yang mampu tumbuh.
Didasarkan pada suhu konsumsinya, makanan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, pertama adalah
makanan yang dikonsumsi saat panas, kedua, dikonsumsi pada suhu ruang, dan yang ketiga
dikonsumsi saat suhu dingin. 
  1. Makanan yang dikonsumsi saat panas, dan disajikan pada suhu >60 °C adalah aman dari potensi bahaya mikrobiologis.
  2. Makanan yang disajikan dingin, suhu saat penyajian harus tetap dingin <4 °C untuk  menjaga agar bakteri (patogen) tidak tumbuh. 
  3. Makanan yang disajikan dan dikonsumsi pada suhu ruang, perlu mendapat perhatian lebih serius, dikarenakan pada suhu ruang, bakteri akan berkembang biak dengan cepat pada makanan.
Saat penyajian juga harus mempertimbangkan terjadinya pertumbuhan bakteri. Seperti diketahui
bahwa pada kondisi yang cocok satu sel bakteri dapat berkembang biak menjadi dua hanya dengan
waktu 20 menit. Maka setiap satu sel bakteri akan tumbuh menjadi 300 ribu sel selama 6 jam atau
menjadi 2 juta sel dalam tempo tujuh jam.
Oleh karena itu, makanan siap saji yang dibiarkan begitu saja lebih dari enam jam sebaiknya tidak
dikonsumsi lagi – atau dilakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum konsumsi untuk membunuh
bakteri yang jumlahnya sudah berlebihan dan juga potensi racun yang dihasilkan oleh patogen.


  1. Prosedur penyajian makanan
  1. Upaya pengamanan dalam tahap penyimpanan makanan sebelum di sajikan:
Jika dipilih secara hati-hati atau tidak diolah dengan cara-cara yang benar, pangan dapat
membahayakan kesehatan konsumen, karena tercemar oleh bahan-bahan berbahaya.
Bahan-bahan berbahaya itu masuk bersama-sama dengan pangan ke dalam tubuh dan
menimbulkan penyakit atau keracunan. Ada beberapa jenis bahaya dalam pangan, yang dapat
dikelompokkan ke dalalam tiga jenis, yaitu: bahaya biologis, bahaya kimia dan bahaya fisik.
Bahaya biologis adalah bahaya berupa cemaran mikroba penyebab penyakit (patogen), virus,
dan parasit yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit jika termakan oleh manusia.
Cemaran mikroba ini dapat berasal dari udara, tanah, air dan tempat-tempat lainnya yang kotor.
Demikaian juga virus hepatitis A dan parasit misalnya cacing dapat berasal dari lingkungan
yang kotor. Umumnya cemaran mikroba dibawa oleh hama yaitu serangga seperti lalat, kecoa
dan binatang pengerat seperti tikus, dan binatang pembawa penyakit lainnya.
Makanan yang telah matang atau siap disaji, tidak semuanya langsung dikonsumsi oleh kita,
terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga. Makanan tersebut memiliki resiko
pencemaran bakteriologis terutama bila dalam penyimpanannya tidak memenuhi prinsip
hygiene dan sanitasi makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan
makanan matang adalah sebagai berikut:
  1. Makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan dalam suhu diatas 60 derajat celcius
  2. Makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 4 derajat celsius
  3. Makanan yang disajikan dalam kondisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah 4 derajat celcius harus dipanaskan kembali sampai 60 derajat Celsius sebelum disajikan

Suhu makanan yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus dipertahankan, yaitu:
  1. Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam dari waktu pengolahan harus diatur suhunya pada suhu dibawah 4 derajat Celsius atau dalam keadaan beku 0 derajat Celsius
  2. Makanan yang akan disajikan kurang dari 6 jam dapat diatur suhunya dengan suhu kamar asal makanan segera dikonsumsi dan tidak menunggu
  3. Pemanasan kembali makanan beku (reheating) dengan pemanasan biasa atau microwave sampai suhu stabil terendah 60 derajat Celsius

Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 24 derajat Celsius sampai 60 derajat Celsius
karena pada suhu tersebut merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan bakteri pathogen dan
puncak optimalnya pada suhu 37 derajat Celsius
  1. Makanan matang yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan, memerlukan pengangkutan yang baik agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga. Prinsip pengangkutan makanan matang / siap saji adalah sebagai berikut: 
Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing. Isi makanan tidak terlampau penuh untuk mencegah tumpah. Wadah harus mempunyai tutup yang rapat dan tersedia lubang hawa (ventilasi) untuk makanan panas. Uap makanan harus dibiarkan terbuang agar tidak terjadi kondensasi. Air uap kondesasi merupakan media yang baik untuk pertmbuhan bakteri sehingga makanan menjadi basi
  1. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan makanan yang ditempatkan dan tidak berkarat atau bocor.
  2. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan tetap panas 60 Celsius atau tetap dingin 4 Celsius
  3. Wadah selama perjalanan tidak dibuka sampai tempat penyajian
  4. Kendaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak bercampur dengan keperluan mengangkut bahan lain.



  1. Prinsip-prinsip yang diperhatikan dalam penyajian makanan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan sesuai dengan prinsip
sanitasi dan hygiene makanan adalah sebagai berikut :



  1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan


diusahakan tertutup, yang bertujuan agar :
  • Makanan tidak terkontaminasi silang.
  • Bila satu tercemar yang lain dapat diamankan.
  • Memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan makanan.
  1. Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak karena makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah) lebih mudah menjadi rusak (basi).
  2. Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Sebaiknya hindari pemakaian bahan yang membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastik.
  3. Prinsip pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan agar tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.
  4. Prinsip panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam keadaan panas seperti sup dan gulai. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan suhu makanan sebelum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada diatas 600C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean merry (bak penyaji panas).
  5. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan tutupnya, dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis.
  6. Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya adalah mencegah pencemaran dari tubuh dan memberi penampilan yang sopan, baik, dan rapih.


  1. Cara penyajian makanan
Menyajikan makanan yaitu menyediakan makanan untuk dikonsumsi. Hal-hal yang harus
diperhatikan pada saat menyajikan makanan, yaitu :
Waktu penyajian makanan  : pagi, siang, malam, atau selingan
Acara khusus yang mengharuskan menyajikan makanan tersebut
Komposisi makanan
Bentuk, aroma, cita rasa, warna, tekstur, dan suhu makanan
Kebersihan dan estetika makanan
Penyajian makanan harus dilakukan sesuai dengan jenis makanan. 
Makanan panas mesti diletakkan dalam wadah yang sesuai untuk makanan panas, demikian
juga untuk makanan dingin. Makanan yang diolah segera, harus juga segera disajikan sesaat
setelah diolah, terutama untuk makanan yang harus dihidangkan panas.
Makanan yang sudah siap dimasak harus ditempatkan dalam pemanas makanan agar
panasnya tetap awet sampai disajikan. Sajikan makanan dalam keadaan tertutup untuk
makanan panas.
Sementara makanan dingin harus disimpan dalam ruang pendingin sebelum disajikan.
Makanan dingin juga tidak perlu ditutup sekirannya tempat penyajian tidak jauh dari
tempat pengolahannya.
Beberapa cara penyajian makanan:
  1. Penyajian makanan di dalam bambu
Bentuk penyajian masakan yang unik dari kekayaan kuliner Indonesia yaitu menyajikan
makanan di dalam bambu. Makanan ini dimasak dan disajikan dengan menggunakan
bambu. Banyak jenis masakan Nusantara yang memanfaatkan media bambu sebagai
alat masak sekaligus tempat penyajiannya.


Foto via Babeja
Foto via Babeja
Intinya makanan tersebut di masukkan dalam tabung bambu kemudian bambu tersebut
di bakar atau dipanggang sebagai proses pematangan. Konsep seperti ini bisa ditemukan
dalam sajian masakan khas Manado dalam bentuk Nasi Jaha, Ayam Bakar Bambu khas
Palu, Pa’piong makanan khas Toraja, dan masih banyak lagi. Yang jelas apapun jenis
makanannya, olahan dengan bambu ini bikin ketagihan dan lain rasanya.

  1.  Penyajian makanan beralaskan daun
Cara penyajiannya yaitu piring dialas dengan daun pisang kemudian makanan di tata
dengan rapi.
Foto via Info Sehat
Foto via Info Sehat
Penyajian nasi dengan alas daun pisang


Mantap! Nasi Liwet Menjadi Sensasi Kuliner Bagi Warga Amerika ...
Penyajian nasi dengan alas daun pisang

nasi jamblang
Penyajian nasi jamblang dengan alas daun jati


  1. Penyajian makanan dalam bentuk tumpeng
Cara penyajian makanan dengan membuatnya menjadi tumpeng biasanya dilakukan
dalam acara-acara khusus seperti hajatan atau syukuran. Umumnya tradisi ini sering
dilakukan oleh masyarakat Jawa dan juga Bali sebagai syarat atas hajatan yang mereka
buat.


Hiasan Nasi Tumpeng yang Bagus dan Mudah Dibuat


Secara umum tumpeng ini terbuat dari nasi kuning yang dibuat gunungan kerucut dengan
menggunakan cetakan. Tumpeng ini diletakkan ditengah nampan atau tampah sebagai
tempat penyajiannya. Sebagai pelengkapnya disekeliling nasi tumpeng ini akan
ditambahkan kerawon dan juga ayam goring.
  1. Menyajikan makanan dalam box/ wadah
Teknik penyajian makanan yaitu cara membuat makanan yang dihidangkan tampil
seragam dan terlihat menarik. Pengaturan makanan dapat dilakukan dengan mengatur
komposisi dari bentuk, tekstur dan warnanya.
Ada beberapa ketentuan tentang pengaturan makanan di dalam wadah antara lain:
  • Makanan utama harus diletakkan di dasar wadah. Jika terdapat simbol atau
  • logo, makanan harus ditempatkan di bawah logo pada wadah tersebut.
  • Makanan pelengkap seperti sayuran ditata di sebelah kiri makanan utama.
  • Letakkan sambal/ saos terpisah di wadah yang lain.
  • Makanan harus dihias dengan bahan serta warna yang serasi dan dapat dimakan. 
  • Sebelum disajikan, makanan harus diperiksa kembali kebersihan dan peralatannya.


1 Jasa Catering Jogja | Murah Enak Halal | Solusicatering.com
Bingung Mencari Jasa Katering untuk Berbagai Acara? Inilah 10 ...


  1. Menyajikan makanan pada piring
Tata makanan utama, makanan pelengkap, saus dan garnish di atas piring dengan
rapid an bersih.


10 Penyajian makanan tradisional ala resto berbintang, bikin pang


Cara Membuat Steak Daging Sapi di Rumah ala Restoran, Empuk Nan ...
BuyClub


Fusion food atau Fusion cuisine | Indonesian Food


FUSION FOOD | INDOGASTRONOMI


Sumber :




Comments